Senin, 14 September 2015

Etika Di Dalam Laboratorium

Kelompok 1 :
1. Riky Setiawan          ( 11150161000017 )
2. Rizka Imasruroh       ( 11150161000033 )
3. Manapiah Anadiroh ( 11150161000035 )
4. Mulatsih                   ( 11150161000026 )


     Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu akan diadakan pengenalan alat-alat laboratorium. Beberapa alat yang dikenalkan tersebut telah memiliki bagian-bagian dan fungsi yang jelas dalam hal penggunaanya, hal ini tentu saja untuk memudahkan praktikan bekerja. Laboratorium merupakan tempat mahasiswa, peneliti dan analisis melakukan percobaan yang berhubungan dengan alat kimia serta agent biologis. Alat-alat laboratorium itu sendiri terdiri atas dua macam, yaitu alat-alat pemanas dan alat-alat gelas. Adapun alat-alat gelas yang sering digunakan dalam proses percobaan adalah gelas piala, tabung reaksi, erlenmeyer, gelas ukur, labu ukur, pipet tetes, pipet gondok dan buret
(Fujiati, 2002).


      Mikrobiologi adalah bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang jasad renik dan mencakup bentuk, kehidupan, diversitas dan evolusi, aktivitas yang berkaitan dengan manusia seta peranannya sebagai dasar basic biological sience. Bidang mikrobiologi terbagi atas 2, yaitu mikrobiologi dasar dan mikrobiologi terapan. Mikrobiologi dasar mengarah pada pengetahuan dasar tentang sel dan populasi seperti klasifikasi, morfologi, fisiologi, ekologi, genetika dan biokimia yang berkaitan dengna jasad renik. Sedangkan mikrobiologi terapan mencakup bidang yang tidak terbatas, dapat meliputi tanah, air, udara, lingkungan, pangan, kedokteran, laut, industri dan sebagainya (Dwidjoseputro,1994).


      Salah satu hal yang menunjang dalam pembelajaran mikrobiologi adalah laboratorium. Laboratorium digunakan untuk melakukan percobaan-percobaan yang dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan jasad renik. Bekerja di laboratorium selalu memungkinkan terjadinya suatu kecelakaan. Satu-satunya jalan untuk menghindari kecelakaan tersebut adalah dengan bekerja secara cermat dan hati-hati. Peralatan merupakan suatu bagian yang mendasari dalam pembentukan laboratorium, baik itu laboratorium yang sederhana (praktikum) maupun untuk tujuan penelitian (laboratorium penelitian). Pengenalan alat-alat laboratorium merupakan hal yang sangan penting sebelum melakukan percobaan karena dapat memperlancar kegiatan praktikum serta menghindari penyalahgunaan fungsi setiap alat akibat ketidaktahuan seorang praktikan (Lim, 1998).


      Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat itu digunakan. Dari uraian tersebut, tersirat bahwa pada setiap alat, nama menggambarkan kegunaan alat atau prinsip kerjanya. Alat-alat pemanas terdiri dari pembakar gas, kaki tiga, segitiga porselin, kasa, gegep, pemanas air, alat-alat porselin (cawan atau pinggan). Peralatan gelas adalah peralatan yang banyak dan dasar pembentukan laboratorium sederhana untuk penelitian. Gelas piala terbuat dari gelas yang digunakan untuk memanaskan larutan tetapi tidak dapat digunakan untuk mengukur larutan (Svehla, 1985).


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan alat-alat gelas kimia, sehingga terhindar dari kecelakaan pada saat praktikum, yaitu :


1. Mengeringkan alat-alat setelah dicuci, gelas setelah dicuci diletakkan terbalik. Hanya dibagian luar yang di lap.


2. Meja harus dijaga kebersihannya dan harus selalu tersedia lap bersih agar ceceran bahan kimia dapat segera dibuang.


3. Tutup botol, pada tutup botol yang bagian atasnya datar, letakkan terbalik. Bila tutup botol berbentuk penuh, tutup jangan dicabut, membuka dan menutup dengan cara mengatur saluran pada botol dan tutup.


4. Menuang cairan dar botol yang beretiket, etiket harus dipegang menghadap telapak tangan dan cairan dialirkan dari sisi yang berjauhan dari etiket, supaya cairan yang mengalir pada dinding luar botol tidak merusak etiket.


5. Mencium isi botol, jangan mencium secara langsung, tetapi dengan mendekatkan hidung dengan mulut botol. Menimbang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang suatu zat, yaitu :
a. Penimbangan harus dilakukan dalam ruang tertutup.
b. Zat yang ditimbang harus diletakkan dalam gelas arloji atau botol timbang.
c. Dilarang menimbang barang-barang panas sebelum di dinginkan terlebih dahulu.
d. Menjaga kebersihan timbangan.


6. Membersihkan alat-alat gelas volumetrik harus bebas dari lemak. Untuk mengatasi hal tersebut terlebih dahulu dibersihkan dengan enggunakan detergen. Apabila masih sulit untuk dibersihkan, maka dapat digunakan larutan kalium dikromat. Setelah dibersihkan alat-alat tersebut disimpan dengan posisi terbalik


Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di laboratorium adalah sebagai berikut :


1. Aman
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, alat yang mudah dibawa dan mahal harganya disimpan pada lemari berkunci.


2. Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak alat dan bahan, perlu diberi tanda dengan label pada setiap penyimpanan.


3. Mudah diambil
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci (Pudjatmaka, 1992).


      Salah satu alat praktikum mikrobiologi adalah autoclave. Untuk memperoleh media yang steril dapat menggunakan autoclave. Pada dasarnya autoclave adalah wadah seperti pemanas yang besar. Panas masuk melalui selubung yang menutupi sekeliling bilik. Ketika tekanan dari pemanas mencapai titik tertentu, klep ditutup. Tekanan dalam autoclave dapat mencapai 15 psi, untuk mencapai titik ini biasanya diperlukan waktu 15 menit, tetapi hal ini juga tergantung dari media yang akan disterilkan. Pada tekanan tinggi, temperatur juga akan terus naik hingga mencapai suhu 121oC. Indikator pemakaian dalam proses sterilisasi adalah suhu mencapai 121oC, tekanan 15 psi dan waktu yang diperlukan adalah + 15 menit. 15 menit merupakan thermal death time untuk berbagai macam organisme ( Dinoto, 2009).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar